Sistem tata surya kita (bima sakti ) merupakan sebuah tempat dimana bumi beserta planet dan bintang lainnya berada. Tapi, dibalik itu tata surya kita juga menyimpan keunikan khusunya diberbagai lokasi dengan kondisi ekstrim. Dalam bukunya yang berjudul The 50 Most Extreme Places in Our Solar System, David Baker dan Todd Ratcliff memaparkan di mana saja tempat-tempat yang paling unik hingga mengerikan di tata surya. Berikut ini adalah beberapa tempat yang dinilai paling extreme di tata surya kita.
1.Badai Tercepat Tata Surya
Planet Jupiter merupakan planet yang terbesar ditata surya kita (bima sakti). Tetapi pada planet ini
terdapat fenomena cuaca yang extreme yaitu awan badai, dimana awan ini berkecepatan hingga 600km/jam dan sering terjadi selama hampir 345 tahun sejak pertama kali berhasil diamati pada tahun 1665. ini menyebabkan planet Jupiter disebut sebagai planet yang memiliki awan badai dengan kecepatan gerak tercepat ditata surya kita.
2.Palung Terdalam Tata Surya
Europa merupakan salah satu bulan milik planet Jupiter yang memiliki palung samudera terdalam di tata surya. Kedalamannya diperkirakan mencapai 100 km dan diperkirakan 10 kali lipat dari palung Mariana yang mana palung ini merupakan titik terdalam (terendah) di planet Bumi.
3.Kawasan Volkanik Terpadat Tata Surya
Ia ialah salah satu bulan yang juga milik planet Jupiter. Berdasarkan hasil penelitian, bulan ini merupakan tempat dengan tingkat aktivitas vulkanik tertinggi di tata surya. Seluruh permukan pada bulan ini dipenuhi oleh gunung berapi aktif. Ini membuat kawasan ini menjadi lokasi vulkanik terpadat ditata surya.
4.Petir Terhebat Tata Surya
5.Durasi Siang-Malam terkacau tata surya
Hyperion adalah salah satu bulan yang dimiliki planet Saturnus, bulan ini memiliki rotasi yang aneh atau berotasi secara tidak beraturan. Dampaknya, pada rotasi tersebut mengakibatkan waktu siang dan malam di bulan itu tidak pernah sama tiap harinya.
6.Hujan Termewah Tata Surya
Planet Uranus dan Neptunus sering disebut “planet kembar” karena memiliki kenampakan dan ukuran yang hampir sama. Para peneliti mengungkapkan teori paling menarik dari kedua planet ini. Diperkirakan, reaksi kimia yang terjadi di atmosfer Planet Uranus dan Neptunus dapat menghasilkan reaksi yang unik yaitu hujan berlian di seluruh permukaan planet.
7.Tempat Terpanas Tata Surya
Suhu permukaan yang mencapai 460 derajat celcius menjadikan planet Venus (planet dengan jarak terdekat kedua dengan matahari setelah merkurius) sebagai planet yang paling panas di tata surya. Sebagai gambaran, planet Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, suhunya sangat bervariasi namun tak sampai setinggi suhu Venus. Di kawasan terpanas Merkurius, suhunya hanya mencapai 426 derajat celsius.
8.Gunung Tertinggi Tata Surya
Planet Mars atau Planet merah merupakan planet yang terdekat dengan bumi dan merupakan planet yang bagi banyak para peneliti dinilai sebagai planet yang memiliki kondisi hampir mirip dengan bumi. Pada Planet ini terdapat lokasi yang memiliki gunung tertinggi ditata surya yang mana gunung ini disebut Gunung Olympus. Gunung Olympus memiliki ketinggian yang mencapai 27 ribu meter. Ukuran ketinggian gunung ini merupakan 3 kali lipat dari tinggi gunung Everest yang ada bumi yang mana gunung Everest sendiri merupakan titik tertinggi dibumi.
9. Lubang Hitam
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Sejarah
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom seperti charis yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.
Adalah John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang memberikan nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.
Asal-mula lubang hitam
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.
+ komentar + 1 komentar
Thx Infonya gan .
izin sedot ya .. :D
Posting Komentar